Beberapa peninggalan kerajaan majapahit berupa candi berikut ini sangat yang wajib diketahui oleh wisatawan. Seperti diketahui, Majapahit adalah salah satu bekas kerajaan terbesar yang berkuasa di Nusantara dari tahun 1293 sampai tahun 1500 masehi.
Puncak kejayaan kerajaan majapahit terjadi pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, yaitu dari tahun 1350 hingga tahun 1389 masehi. Sejauh ini, hanya sedikit bukti fisik dari keberadaan kerajaan majapahit ini.
Dan salah satu bukti fisik dari keberadaan kerajaan majapahit tersebut adalah beberapa candi. Lantas, apa saja peninggalan kerajaan majapahit yang wajib diketahui tersebut? Berikut ulasan lengkapnya.
15+ Peninggalan Kerajaan Majapahit Yang Wajib Diketahui
#1. Candi Jabung
Candi Jabung |
Peninggalan kerajaan majapahit yang wajib diketahui pertama yaitu Candi Jabung. Dalam kitab ” Nagarakertagama “, disebutkan bahwa Candi Jabung ini sebenarnya bernama ” Bajrajinaparamitapura “.
Dalam kitab ” Nagarakertagama “ juga disebutkan bahwa Raja Hayam Wuruk pernah melakukan kunjungan ke candi yang dibangun dari bata merah ini pada tahun 1359 masehi.
Jika kamu penasaran dengan candi setinggi 16,2 meter, dan lebar 9,6 meter ini? Kamu bisa langsung mengunjungi candi ini di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia.
#2. Candi Pari
Candi Pari |
Peninggalan kerajaan majapahit yang wajib diketahui berikutnya yaitu Candi Pari. Candi ini berada sekitar 2 km dari semburan lumpur lapindo, atau lebih tepatnya di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia.
Candi yang diperkirakan dibangun pada tahun 1371 masehi ini dibangun berbentuk persegi empat dengan mengunakan batu bata dan menghadap ke barat mirip seperti beberapa pura yang ada di Pulau Bali.
Menurut catatan J. Knebel, candi ini dibangun untuk memperingati dan mengenang hilangnya adik angkat dari salah satu putra Prabu Brawijaya yang menolak untuk tinggal di keraton kerajaan majapahit.
#3. Candi Surawana
Candi Surawana |
Candi Surawana ini diperkirakan bernama asli ” Wishnubhawanapura “. Candi Surawana ini dibangun pada abad ke-14 di Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia.
Tujuan dibangunnya candi ini adalah untuk memuliakan raja Bhre Wengker, yaitu seorang raja dari kerajaan Wengker, yang pada waktu itu sedang berada dibawah kekuasaan pemerintahan kerajaan majapahit.
Namun sayang, candi yang dibangun dengan batu andesit ini sudah tidak utuh lagi, hanya bagian dasarnya saja yang sudah berhasil di rekonstruksi, sedangkan bagian badan dan atap sudah hancur tak tersisa.
#4. Gapura Bajang Ratu
Gapura Bajang Ratu adalah salah satu gapura terbesar yang pernah dibangun oleh kerajaan majapahit pada masa keemasannya, yakni pada abad ke-14 di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia.
Berdasarkan catatan sejarah, gapura ini diperkirakan sebagai pintu masuk utama kerajaan majapahit untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara. Namun, sebelum Raja Jayanegara wafat, gapura ini diperkirakan sebagai pintu belakang kerajaan majapahit.
Perkiraan-perkiraan tersebut didukung dengan adanya relief ” Sri Tanjung “ yang merupakan simbol pelepasan. Selain itu, Gapura Bajang Ratu ini juga berada tidak jauh dari bekas istana kerajaan majapahit.
#5. Candi Cetho
Candi Cetho |
Kalau candi yang satu ini diperkirakan dibangun pada akhir masa pemerintahan kerajaan majapahit, yakni pada abad ke-15 di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia.
Hanya saja, candi ini sedikit berbeda dengan candi kerajaan majapahit pada umumnya. Pasalnya, candi ini dibangun dengan punden berundak, yang diperkirakan bermakna ” jatuhnya kerajaan majapahit “.
Kini, candi ini sering dikunjungi oleh para peziarah beragama hindu sebagai tempat pemujaan. Namun terkadang juga dijadikan sebagai tempat pertapaan oleh orang-orang yang menganut kepercayaan kejawen.
#6. Candi Tikus
Candi Tikus |
Peninggalan kerajaan majapahit yang wajib diketahui selanjutnya yaitu Candi Tikus. Dinamakan ” Candi Tikus “, karena pada waktu ditemukan pertamakali, candi ini merupakan sarang tikus.
Pada awalnya, candi ini terkubur di dalam tanah, hingga ditemukan kembali dan dilakukan penggalian pada tahun 1914 silam. Sedangkan pemunggarannya dilakukan mulai dari tahun 1984 sampai tahun 1985.
Candi yang berada di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini diperkirakan dibangun antara abad ke-13 dan abad ke-14. Hal ini bisa dilihat dari miniatur menaranya yang merupakan ciri khas bangunan pada masa itu.
#7. Candi Sukuh
Candi Sukuh |
Candi Sukuh adalah salah satu candi bercorak hindu berbentuk piramid di Indonesia. Bahkan, kalau dilihat secara sekilas mirip sekali seperti Chichen Itza di Meksiko, namun dalam ukuran yang lebih kecil.
Hanya saja, candi yang diperkirakan dibangun pada tahun 1437 masehi ini dianggap kontroversial. Pasalnya, candi ini banyak memiliki patung dan relief yang memperlihatkan organ-organ int*m manusia.
Jika kamu penasaran seperti apa Candi Sukuh ini? Kamu bisa mengunjunginya langsung di Dusun Tambak, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia.
#8. Candi Wringin Branjang
Candi yang berada di Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ini memiliki bentuk yang sangat sederhana. Dimana, candi ini hanya memiliki badan dan atap berbentuk limas.
Selain memiliki bentuk yang sederhana, candi ini juga tidak mempunyai relief seperti candi-candi pada umumnya di Indonesia. Namun candi ini memiliki pintu masuk dan lubang ventilasi pada dindingnya.
Dilihat dari bentuknya yang sederhana tersebut, diperkirakan candi yang dibangun dengan batu andesit ini difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan peralatan-peralatan upacara kerajaan majapahit.
#9. Candi Brahu
Candi Brahu yang berada di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini diperkirakan dibangun pada abad ke-15 masehi, walaupun masih ada beberapa ahli yang berperdapat berbeda dengan hal ini.
Pasalnya, ada beberapa ahli yang berpendapat kalau candi yang dibangun mengunakan batu bata merah ini berusia lebih tua daripada candi-candi lainnya yang berada di Komplek Candi Trowulan tersebut.
Dalam prasasti disebutkan bahwa candi ini merupakan sebuah tempat krematorium (pembakaran jenazah) para raja-raja. Hanya saja, dalam penelitiannya tidak ditemukan bekas abu mayat di dalam candi ini.
#10. Gapura Wringin Lawang
Gapura Wringin Lawang |
Peninggalan kerajaan majapahit yang juga wajib diketahui berikutnya yaitu Gapura Wringin Lawang. Gapura yang berada di Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini dibangun pada abad ke-14.
Ada beberapa spekulasi tentang fungsi dari gapura ini, salah satu di antaranya adalah sebagai salah satu pintu masuk utama ke beberapa bangunan-bangunan penting di dalam ibukota kerajaan majapahit.
Selain sebagai salah satu pintu masuk utama ke ibukota kerajaan majapahit, ada juga yang berspekulasi kalau candi ini adalah pintu masuk ke kediaman Gajah Mada, yaitu seorang panglima perang kerajaan majapahit.
#11. Candi Plumbangan
Candi Plumbangan |
Belum banyak informasi yang didapatkan dari candi berupa pintu gerbang paduraksa dengan bagian puncaknya berbentuk kubus ini, kecuali pembangunannya dilakukan pada masa pemerintahan kerajaan majapahit.
Candi yang berada di Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ini belum sepenuhnya dipugar. Dimana, banyak bagian-bagian candi yang belum diketahui fungsi dan susunan aslinya.
#12. Candi Rimbi
Candi Rimbi |
Candi yang berada di kaki Gunung Anjasmoro, atau lebih tepat di Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini merupakan candi syiwa. Hal ini bisa dilihat dari relief-nya yang berisi ajaran tantri.
Candi ini diperkirakan dibangun pada pertengahan abad ke-14 sebagai bentuk penghormatan kepada Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani, yang pada waktu itu sedang memerintah kerajaan majapahit.
Perkiraan tersebut berdasarkan dari hasil temuan dua buah arca Dewi Parwati, yang merupakan cerminan Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani. Kini, kedua arca tersebut disimpan di Museum Nasional, dan Museum Trowulan.
#13. Candi Sawentar
Candi Sawentar |
Dalam kitab ” Negarakertagama “, candi yang merupakan sebuah bangunan suci agama hindu yang berada di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ini disebut juga dengan nama ” Lwa Wentar “.
Candi ini diperkirakan dibangun pada awal berdirinya kerajaan majapahit. Selain itu, lokasi candi ini juga dulunya diperkirakan sebagai komplek percandian, karena ditemukan beberapa pondasi dari batu bata di sekitarnya.
#14. Candi Tegowangi
Candi Tegowangi |
Dalam kitab ” Pararaton “ disebutkan bahwa candi yang lokasinya berada di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur ini merupakan tempat pendharmaan Bhre Matahun.
Sedangkan dalam kitab ” Negarakertagama “ disebutkan bahwa Bhre Matahun meninggal dunia pada tahun 1388 masehi. Sehingga candi ini diperkirakan dibangun pada tahun 1400 masehi, karena pendharmaan dilakukan 12 tahun setelah raja meninggal dunia.
#15. Candi Penataran
Peninggalan kerajaan majapahit yang wajib diketahui terakhir yaitu Candi Penataran. Candi yang memiliki nama asli Candi Patah ini adalah sebuah komplek candi bersifat keagamaan hindu siwaitis.
Candi yang berada di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar ini mulai dibangun oleh Raja Srengga dari kerajaan kediri pada tahun 1200-an masehi, kemudian dilanjutkan oleh Raja Wikramawardhana dari kerajaan majapahit pada tahun 1415 masehi.
Akhir Kata
Nah, itulah beberapa peninggalan kerajaan majapahit yang wajib diketahui. Bagaimana? Tertarik mengunjungi candi-candi diatas? Baca juga 7+ Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo Yang Wajib Diketahui!!.